Senin, 21 Agustus 2017

UNTUK SEBUAH KEPERGIAN

Lewat gundah malam ini aku sampaikan secarik tulisan,yang maaf belum sempat aku utarakan saat hubungan kita menemui perpisahan.Bersama dingin yang mungkin malam ini sedang mendekapmu,bersama segudang benci yang tengah kau tujukan padaku,ada sebuah hal yang ingin aku sampaikan,sekalipun tak lagi kau hiraukan.
 Maaf jika dengan ambigu aku menyakitimu,namun untuk apalagi aku bertahan jika hanya menyaksikan derai air matamu?Maafkan aku yang lagi lagi ambigu.Aku tahu akhir kita tidaklah baik,toh bagaimana,aku terlanjur menyakitimu,aku terlanjur berbuat salah,aku terlanjur mengingkari kesucian yang kita berdua telah sepakati.
 Semakin aku menghindar semakin besar pula ego yang harus aku lawan,aku tahu sekarang aku di matamu tak lebih baik dari seorang pecundang,berkoar koar akan indah sebuah cinta lantas menikam lewat sebuah kebohongan murahan.Lalu apa lagi yang harus aku utarakan selain maaf yang tak sempat aku ucapkan?Kau terlanjur membenciku,dan aku terlanjur menghujam diriku dengan rasa sesal yang tak lagi kau hiraukan.
 Kita terlanjur hancur,kita terlanjur berantakan,kita terlanjur menemui jurang yang tak lagi bisa kita kesampingkan,entah disebabkan bosan,entah disebabkan oleh kita yang lupa cara meyakinkan hati saat raga tengah berjauhan.Sekarang semua sudah serumit ini,kau paham aku pun paham,semakin kita jalani semakin ini menjadi duri,semakin kita coba untuk melanjutkan,semakin menyakitkan pula ini semua.
 Sekarang aku bukan lagi lelaki yang kau kagumi bagai dulu,namun ketahuilah,hingga detik ini bergulir kau masih menjadi wanita hebat seperti yang ku kenal 6 bulan lalu,kau masih yang terbaik,terima kasih telah pernah menghidupkan kembali cintaku yang telah lama layu,terima kasih atas semua ketulusanmu,maaf hubungan singkat kita begitu menyakitkan,maaf aku kembali membuatmu kehilangan kepercayaan.
 Sekarang melangkahlah maju tanpa aku yang dahulu sempat menghalangimu,melesat lah lebih cepat,lupakan semua kesalahan yang datang di waktu tak tepat.
 Aku adalah sesal yang menjadi saksi dari payau air matamu,aku adalah benci yang pernah amat kau cintai,aku adalah kesalahan masa lalu yang sempat kau bubuhi kesetiaan.

    Aku adalah orang yang mengobati sayapmu nan pernah patah,namun,aku juga yang kembali mematahkannya.Kenang aku sebagai hal yang menyakitkan,dan aku akan mengenangmu sebagai sesuatu yang mengagumkan.


  Sembilan hari selepas kau pergi,sembilan hari selepas kisah ini kita akhiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MEMERDEKAKAN LUKA

 Bagaimana kabarmu setelah semua ini kita akhiri,apakah lebih baik atau justru lebih buruk?Perlahan lahan aku menanggalkan kenangan yang ter...