Jumat, 04 Agustus 2017

SELEMBAR JANJI BARU

  Sebelumnya aku pernah berucap janji,aku pernah amat sangat meyakinkanmu,aku menuai repetisi akan indah indah yang akan kau dapat jika saja kau berkenan mengizinkanku mengisi hatimu,aku tahu kau percaya,aku tahu kau tak akan berlebihan mencurigaiku,aku tahu itu.
  Ternyata aku terlalu bodoh,aku terlalu merasa berkuasa bisa bermain main di atas seluruh rasa percaya,aku dengan mudahnya menggadaikan ketulusanmu mencintaiku dengan hal hal yang bodoh,apakah aku tak pernah berfikir,setiap tindakan akan menerima resiko yang sepadan?Atau aku terlalu egois berusaha menggantimu lantaran bosan tengah mengacaukan hubungan kita?
  Lewat tulisan ini kuucapkan maaf,maaf aku pernah menyakitimu lewat sebuah ketidaksetiaan,padahal aku tahu cinta bukan apa apa tanpa kesetiaan.Toh bagaimana,aku telah kehilangan kepercayaanmu,aku telah meruntuhkan pandanganmu terhadapku,dahulu ku kira aku adalah pemenang,aku bisa berkuasa di dua hati wanita tanpa diketahui keduanya.Apakah ada euforia kemenangan pada sebuah kehilangan?Apakah aku harus mendengar isakmu sebelum kau benar benar ditelan waktu,lantas diam tak berdesis?
  Di keheningan malam lalu aku sempat berbisik pelan pada sepi,aku bertanya pada batinku yang harus meringis menahan segala ketakutan,ribuan sesal bahkan tanpa dikomando menggerumuni hatiku,apakah aku akan kehilanganmu saat kepercayaanmu tak lagi utuh milikku?Kepalaku dipenuhi akibat terburuk semisal kehilanganmu,tuhan kenapa aku harus menyakiti wanita yang bahkan pernah kujanjikan tak akan menuai luka,saat ia bersamaku?
  Saat semua nyaris berakhir,segumpal takdir mendekap pikiranmu,rasa takut akan kehilangan mulai berkobar di sanubarimu,kau bahkan masih memberiku kesempatan kedua,kau tak lagi mempermasalahkan ini semua,yang lalu biarlah berlalu,mari kita ciptakan sekarang dan esok yang lebih baik,kau memberi respon yang bertolak belakang dengan semua ketakutanku.
  Entah rasa bahagia yang bercampur haru,entah rasa bersalah dengan selembar janji baru,aku tak tahu pasti,malam itu,wajah semuku mendadak berbinar,senyum yang sedari tadi tenggelam,mulai mencuat,merekah bersamaan dengan harapan yang tak lagi musnah.Malam ini cerah,aku tertawa bersama keberuntungan yang tampak lelah.
  Lewat tulisan ini juga aku sampaikan terima kasih,terima kasih kau masih berkenan memberi kesempatan kedua,kau masih mengizinkan aku memperbaiki kesalahan kesalahanku di masa kelam itu,apakah aku masih benar benar pantas mencintaimu,setelah semua ini amat menyakitkan bagimu?Apapun itu sekarang aku akan berusaha tak lagi ambigu,kau tak perlu menabur curiga,aku akan menjaga ini semua,tak ku biarkan lagi kesempatan yang sama ini sirna,hanya karena aku tak memiliki kesetiaan (sepertimu).
  Tetaplah mencintaiku bagai dulu,kita hapus semua kisah pahit ini berdua,aku bangga kisah kita bisa setangguh ini,aku beruntung memilihmu yang seperti ini,jangan pernah berhenti membenahi pria ini,maaf aku pernah menyakitimu,maaf untuk sebuah janji yang aku ingkari,terima kasih sayang,terima kasih untuk kesempatan yang sama pada kali kedua,AKU MENCINTAIMU-

 LEWAT SEPENGGAL TULISAN DI ATAS AKU HARAP KALIAN BISA LEBIH MAHIR MENJAGA KESETIAAN,KITA BISA SAJA MENDAPAT KESEMPATAN YANG SAMA PADA KALI KEDUA,TAPI BUKANKAH ITU TAK LAGI SEINDAH SAAT PERTAMA?MEMANG SEMUA AKAN TAMPAK MENYENANGKAN UNTUK MENGUSIR BOSAN,TAPI BUKANKAH KESETIAAN DAN KETULUSAN TAK AKAN MENODAI KESUCIAN CINTA DENGAN KEEGOISAN?BUKANKAH HANYA SEORANG BAJINGAN YANG MEMILIH AMBIGU?  SEBELUM SEMUA YANG KAU MILIKI HILANG ATAS SIKAPMU,KUHARAP KAU BISA MENJAGANYA.BUKANKAH MEMENANGKAN SEBUAH KEBOHONGAN TAK BERARTI SAMA SEKALI?BUKANKAH TERSENYUM BANGGA DIATAS JANJI YANG KAU INGKARI ITU HAMPA?  -SEBUAH HUBUNGAN TAK AKAN INDAH TANPA KESETIAAN- 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MEMERDEKAKAN LUKA

 Bagaimana kabarmu setelah semua ini kita akhiri,apakah lebih baik atau justru lebih buruk?Perlahan lahan aku menanggalkan kenangan yang ter...