Pada suatu senja yang jingganya tak begitu merona,aku masih saja tertunduk dibalik bising dan angkuhnya kota,menatap lampu lampu kota yang perlahan mulai menyala,masih nampak jelas bayang semu langkah kakimu usai memutus hubungan kita,menyisakan aku dan secangkir kopi beraroma pilu,mungkin saat ini aku sedang berada pada fase yang sehancur hancurnya.
Perlahan kulihat senja mulai luntur dan digantikan rembulan redup yang sedikit temaram,sesekali gemintang menyapa seolah mencibir padaku yang tengah dibalut luka,malam semakin gelap,semakin suram,semakin sesak kurasa sebab ucapanmu barusan terngiang jelas ditelingaku,untuk kesekian kalinya aku harus dikhianati oleh ketulusan ku karena kata sesederhana "CINTA",sekarang cinta yang dahulu kita tuai dan menghadirkan bahagia tak lagi seindah repetisi kita,kau barusan menggantinya dengan derita dan nestapa.
Hiruk pikuk kebisingan kota tak lagi bersuara,Desiran lalu lalang kendaraan pun nyaris tak ada,sesekali gemercik rintik air hujan membasahi tubuhku nan tengah terisak,kota kecil ini tampak mati oleh pandanganku sesaat setelah langkah kakimu tak terdengar lagi,menyisakan aku yang baru saja kau khianati,secangkir kopi,dan beberapa batang rokok,sesekali terdengar suara jangkrik penghibur malam yang baru saja kau pecundangi.
Sesakit ini kah cinta yang tuhan hadiahkan untukku?mengapa kisahku tak seindah mereka yang seusiaku?dan teruntukmu takdir,inikah yang kau namakan balasan atas kesetiaan yang senantiasa kuhadiahkan?
Berkali kali aku menimbun senja nan suram itu dengan setumpuk hal baru,berkali kali juga ia berkunjung hanya sekedar menodai kenangan yang hampir selesai kucampakkan,dan pada akhirnya kopi lebih pantas kujadikan kawan dari pada cintamu nan penuh oleh kepalsuan,atau senandung rindu yang kau lantunkan penuh sesak oleh kekosongan.
Di sebuah senja saat aku mulai enggan menggauli cinta,di sebuah senja saat aku harus kalah telak oleh cintamu nan ambigu.Senja terakhir yang kita saksikan sebelum kebisuan kembali mendekap rinduku
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
MEMERDEKAKAN LUKA
Bagaimana kabarmu setelah semua ini kita akhiri,apakah lebih baik atau justru lebih buruk?Perlahan lahan aku menanggalkan kenangan yang ter...
-
Pada fase fase tertentu di hidupmu,saat kau merasa cinta tak lagi memilihmu,saat kau merasa tak ada lagi yang pantas kau perjuangkan,saat ka...
-
Sore tadi aku jadi pengecut paling pengecut sedunia,pasalnya tak sebait kata pun bisa kuucap,kau tampak sempurna dengan balutan hijab biru i...
-
Seingatku beberapa tahun silam tepat pada hari rabu di bulan juni saat kau dan aku tengah terjebak obrolan mesra di sebuah taman kota, diba...
dan tanpa kau sadari, di sudut kota di tempat kau merenungi semuanya seorang gadis berparas cantik, berbusana putih tak enggan menunggumu bak bulan mengiringi gemerlap bintang...
BalasHapusHaha sebagian cinta itu munafik
Hapus