Bagaimana kabarmu setelah semua ini kita akhiri,apakah lebih baik atau justru lebih buruk?Perlahan lahan aku menanggalkan kenangan yang terus melekat dan tak mau dipisahkan.Aku melakukannya sendirian,sewaktu kau menghilang bagai ditelan perpisahan.
Aku yakin kau masih mengingat semua ini,sepasang langkahku pernah tak kenal lelah mendampingimu,genggamanku bahkan tak pernah kaku untuk terus mendekap genggamanmu,mataku tak pernah bisa lepas dari apapun tentangmu,sepasang telingaku tak pernah bosan mendengar kata cinta yang mungkin sudah ribuan kali terucap dari mulut mungilmu.
Aku pernah berusaha jadi yang terbaik,meski bagimu aku tak pernah membaik,aku mencoba untuk selalu ada,walau kau tak pernah menghargainya.Aku bahkan telah mengerti bahwa kehilangan tak selalu menyisakan nyeri,kepergian tak selalu meminta kepulangan,kerinduan tak melulu soal mengemis pertemuan,namun kenangan yang menyimpan luka selalu mendesak kemerdekaan.
Kau tahu,belakangan aku bahkan jadi orang yang lebih fanatik terhadap sunyi,aku lebih mencintai kopi,menggemari fiksi fiksi yang bagi sebagian orang tak berarti dan juga mulai nyaman dengan semua yang harus aku lakukan sendiri.Namun sekarang aku mulai dihinggapi pertanyaan pertanyaan yang membuat aku makin takut mencintai semisal,apakah ada sebenar cinta yang patut diperjuangkan?Apakah ada sebenar benar datang yang tak lekang?yang tak pernah berniat hengkang?.Pertanyaan yang bagi sebagian orang tidak masuk akal,namun terus terus mengganjal.
-CARA TERBAIK UNTUK MELUPAKAN BAGIAN TERPAHIT DARI KEHILANGAN BUKAN DENGAN MENGHINDARI KENANGAN,BUKAN JUGA DENGAN CINTA BARU YANG DIPAKSAKAN,NAMUN BELAJARLAH MEMPERBAIKI KESALAHAN,AWALNYA MEMANG MEMBOSANKAN,NAMUN ITU LEBIH MENYENANGKAN KETIMBANG TERUS TERUSAN MENYALAHKAN PERPISAHAN-
BACA JUGA TULISAN LAINNYA DI WATTPAD (BANSAIKMAIDEH) DENGAN JUDUL "ANDAI RINDU (KU) BERSUARA" ATAU KLIK TAUTAN INI https://my.w.tt/UiNb/UHeajezxwH . DENGAN NUANSA BERBEDA SERTA LUKA YANG BERBEDA.
bansaikmaideh
Rabu, 25 Oktober 2017
Sabtu, 30 September 2017
Kita Pernah
Kita pernah tak saling kenal,namun takdir mempertemukan,kita pernah tak punya rasa namun cinta menyatukan,kita pernah melebur kebersamaan jadi tawa,meski sekarang hanya termangu dihadapan nestapa.
Dahulu kita berkirim rindu,sekarang hanya bercerita soal sendu dan pilu,dahulu kita adalah sepasang doa yang berkeliaran bebas menembus langit langit malam,sekarang kita hanya sepasang harapan yang memuja diam diam.
Kita pernah bergenggaman erat,meski sekarang harus melangkah sendirian saat rasa itu kembali mendekat,kita pernah se indah langit jingga saat senja,meski sekarang kelam,bagai malam tanpa purnama,kita pernah berlari menuju cinta,dan sekarang harus terbata bata menggapai lupa.
Kita pernah jadi dua sosok hebat yang mengarungi kebersamaan,meski harus jadi dua orang lemah dihadapan kenangan.
Kita pernah saling cinta dan mencintai,meski akhirnya harus pahit,meski akhirnya harus terluka dan melukai.
Kita pernah satu,berimaji tentang masa mendatang yang dilingkupi kebahagiaan,kita pernah satu,menerjang hal apapun yang mengusik kebersamaan.
Kita pernah sehebat itu,kita pernah sedekat itu,namun perpisahan memupus harapan,menyisakan kau dan aku yang dipenjarai kenangan.
-UNTUKMU YANG TENGAH MENUJU LUPA,UNTUK MU KEHILANGAN,UNTUKMU YANG BERLALU PERGI TANPA KENAL KEMBALI-
-NAMUN SELALU ADA YANG PERGI DAN DITINGGALKAN,BUKANKAH SEBAIK BAIK HUBUNGAN SELALU MENYERTAKAN PERPISAHAN-
*DARI AKU YANG (MASIH) MENCINTAIMU*
.
UNTUK KALIAN YANG MASIH TERTARIK DENGAN TULISANKU,DAPAT BACA SERPIHAN LUKA LAIN NYA DI WATTPAD (BANSAIKMAIDEH)
Dahulu kita berkirim rindu,sekarang hanya bercerita soal sendu dan pilu,dahulu kita adalah sepasang doa yang berkeliaran bebas menembus langit langit malam,sekarang kita hanya sepasang harapan yang memuja diam diam.
Kita pernah bergenggaman erat,meski sekarang harus melangkah sendirian saat rasa itu kembali mendekat,kita pernah se indah langit jingga saat senja,meski sekarang kelam,bagai malam tanpa purnama,kita pernah berlari menuju cinta,dan sekarang harus terbata bata menggapai lupa.
Kita pernah jadi dua sosok hebat yang mengarungi kebersamaan,meski harus jadi dua orang lemah dihadapan kenangan.
Kita pernah saling cinta dan mencintai,meski akhirnya harus pahit,meski akhirnya harus terluka dan melukai.
Kita pernah satu,berimaji tentang masa mendatang yang dilingkupi kebahagiaan,kita pernah satu,menerjang hal apapun yang mengusik kebersamaan.
Kita pernah sehebat itu,kita pernah sedekat itu,namun perpisahan memupus harapan,menyisakan kau dan aku yang dipenjarai kenangan.
-UNTUKMU YANG TENGAH MENUJU LUPA,UNTUK MU KEHILANGAN,UNTUKMU YANG BERLALU PERGI TANPA KENAL KEMBALI-
-NAMUN SELALU ADA YANG PERGI DAN DITINGGALKAN,BUKANKAH SEBAIK BAIK HUBUNGAN SELALU MENYERTAKAN PERPISAHAN-
*DARI AKU YANG (MASIH) MENCINTAIMU*
.
UNTUK KALIAN YANG MASIH TERTARIK DENGAN TULISANKU,DAPAT BACA SERPIHAN LUKA LAIN NYA DI WATTPAD (BANSAIKMAIDEH)
Senin, 11 September 2017
HAMBAR
Kau adalah apa yang ingin selalu aku ceritakan,kau adalah bagian dari segala sesak yang kemudian aku tumpahkan lewat tulisan,kau juga yang menyulap bahagia menjadi penderitaan.
Kau hadir secara tiba tiba,lantas berlalu tanpa sepatah kata,datang lewat sebingkai senyum namun pergi tanpa air mata,kau memerdekakan luka masa lalu yang sempat menggebu,lantas tertawa bahagia menyaksikan aku masuk kedalam luka baru yang kau siapkan.
Adakah yang lebih buruk selain kau dan semua kejahatanmu?Apakah aku terlalu bodoh mencintaimu,lantas berharap menyulam semua bahagia itu bersamamu?Apakah aku terlalu berharap,merealisasikan segenap repetisi itu disampingmu?Meski nyatanya aku hanya kau hadiahi pilu.
Kau berlalu tak berbekas,hingga aku harus berkawan ikhlas,dan aku harus tergilas bersamaan dengan kenangan akan mu yang tetap terlintas.Jika hanya berniat membersitkan luka,mengapa kau hadir seolah olah penuh cinta?Ataukah kau hanya ingin menyaksikan aku yang tengah kehilangan,kembali meratapi kesalahan?
Kadang dalam hati yang tengah ditinggalkan,kita terlalu bodoh,menerima siapapun yang datang dengan antusian hingga kita lupa,ia hanya akan menancapkan luka baru.Pernahkah kau jatuh cinta pada hati yang berlalu pergi,lantas menyisakan kita dengan air mata tanpa pernah bersama?Kita dikelilingi luka meski sempat dikurung bahagia.
Untuk apa memprioritaskan yang menomor duakan?Untuk apa menanti yang tengah bepergian?Untuk apa mengingat yang tengah berjuang melupakan?Untuk apa mengharapkan yang tengah dibahagiakan hati lainnya?Kau mungkin bisa mengikatnya dengan kenyamanan,namun untuk apa melanjutkan,jika ia memilih meniadakanmu?Untuk apa memaksakan mau mu,jika ia tak membutuhkan itu?
Ini tentang hati yang lagi lagi tertipu,ini tentang cinta yang lagi lagi dibodohi,ini tentang angan yang dienyahkan.Kau tak akan tahu,kau tak akan mengerti,tertawalah selagi aku merayu sepi,berbahagialah selagi aku berkawan sunyi,pergi sejauh kau mampu,hilanglah dalam hening paling diam.Tetaplah temaram sebelum tenggelam.Hidup tak akan sia sia,nanti kita ceritakan,siapa yang lebih terluka.
Kau adalah cinta namun tak pernah nyata,kau adalah kekaguman yang ditutupi keburaman.Bersamamu ku titip rasa yang selalu kau lewatkan,tanpamu ku titip doa yang tak pernah kau dengarkan.Kau juga temaram yang selalu aku pendam diam diam,kau adalah kehilangan pahit yang tak pantas dikenang,kau adalah lupa tempat aku menantang nyata.
- JIKA DI CINTA NAMUN TAK MENCINTAI,JANGAN BIARKAN DIA BERJUANG SENDIRI.AJARI DIA CARA BERHENTI,TANPA MENGORBANKAN HATI,IZINKAN DIA PAMIT TANPA MENYISAKAN SAKIT,BUKAN MENGHILANG DAN MENYISAKAN KENANG -
Kau hadir secara tiba tiba,lantas berlalu tanpa sepatah kata,datang lewat sebingkai senyum namun pergi tanpa air mata,kau memerdekakan luka masa lalu yang sempat menggebu,lantas tertawa bahagia menyaksikan aku masuk kedalam luka baru yang kau siapkan.
Adakah yang lebih buruk selain kau dan semua kejahatanmu?Apakah aku terlalu bodoh mencintaimu,lantas berharap menyulam semua bahagia itu bersamamu?Apakah aku terlalu berharap,merealisasikan segenap repetisi itu disampingmu?Meski nyatanya aku hanya kau hadiahi pilu.
Kau berlalu tak berbekas,hingga aku harus berkawan ikhlas,dan aku harus tergilas bersamaan dengan kenangan akan mu yang tetap terlintas.Jika hanya berniat membersitkan luka,mengapa kau hadir seolah olah penuh cinta?Ataukah kau hanya ingin menyaksikan aku yang tengah kehilangan,kembali meratapi kesalahan?
Kadang dalam hati yang tengah ditinggalkan,kita terlalu bodoh,menerima siapapun yang datang dengan antusian hingga kita lupa,ia hanya akan menancapkan luka baru.Pernahkah kau jatuh cinta pada hati yang berlalu pergi,lantas menyisakan kita dengan air mata tanpa pernah bersama?Kita dikelilingi luka meski sempat dikurung bahagia.
Untuk apa memprioritaskan yang menomor duakan?Untuk apa menanti yang tengah bepergian?Untuk apa mengingat yang tengah berjuang melupakan?Untuk apa mengharapkan yang tengah dibahagiakan hati lainnya?Kau mungkin bisa mengikatnya dengan kenyamanan,namun untuk apa melanjutkan,jika ia memilih meniadakanmu?Untuk apa memaksakan mau mu,jika ia tak membutuhkan itu?
Ini tentang hati yang lagi lagi tertipu,ini tentang cinta yang lagi lagi dibodohi,ini tentang angan yang dienyahkan.Kau tak akan tahu,kau tak akan mengerti,tertawalah selagi aku merayu sepi,berbahagialah selagi aku berkawan sunyi,pergi sejauh kau mampu,hilanglah dalam hening paling diam.Tetaplah temaram sebelum tenggelam.Hidup tak akan sia sia,nanti kita ceritakan,siapa yang lebih terluka.
Kau adalah cinta namun tak pernah nyata,kau adalah kekaguman yang ditutupi keburaman.Bersamamu ku titip rasa yang selalu kau lewatkan,tanpamu ku titip doa yang tak pernah kau dengarkan.Kau juga temaram yang selalu aku pendam diam diam,kau adalah kehilangan pahit yang tak pantas dikenang,kau adalah lupa tempat aku menantang nyata.
- JIKA DI CINTA NAMUN TAK MENCINTAI,JANGAN BIARKAN DIA BERJUANG SENDIRI.AJARI DIA CARA BERHENTI,TANPA MENGORBANKAN HATI,IZINKAN DIA PAMIT TANPA MENYISAKAN SAKIT,BUKAN MENGHILANG DAN MENYISAKAN KENANG -
Senin, 21 Agustus 2017
UNTUK SEBUAH KEPERGIAN
Lewat gundah malam ini aku sampaikan secarik tulisan,yang maaf belum sempat aku utarakan saat hubungan kita menemui perpisahan.Bersama dingin yang mungkin malam ini sedang mendekapmu,bersama segudang benci yang tengah kau tujukan padaku,ada sebuah hal yang ingin aku sampaikan,sekalipun tak lagi kau hiraukan.
Maaf jika dengan ambigu aku menyakitimu,namun untuk apalagi aku bertahan jika hanya menyaksikan derai air matamu?Maafkan aku yang lagi lagi ambigu.Aku tahu akhir kita tidaklah baik,toh bagaimana,aku terlanjur menyakitimu,aku terlanjur berbuat salah,aku terlanjur mengingkari kesucian yang kita berdua telah sepakati.
Semakin aku menghindar semakin besar pula ego yang harus aku lawan,aku tahu sekarang aku di matamu tak lebih baik dari seorang pecundang,berkoar koar akan indah sebuah cinta lantas menikam lewat sebuah kebohongan murahan.Lalu apa lagi yang harus aku utarakan selain maaf yang tak sempat aku ucapkan?Kau terlanjur membenciku,dan aku terlanjur menghujam diriku dengan rasa sesal yang tak lagi kau hiraukan.
Kita terlanjur hancur,kita terlanjur berantakan,kita terlanjur menemui jurang yang tak lagi bisa kita kesampingkan,entah disebabkan bosan,entah disebabkan oleh kita yang lupa cara meyakinkan hati saat raga tengah berjauhan.Sekarang semua sudah serumit ini,kau paham aku pun paham,semakin kita jalani semakin ini menjadi duri,semakin kita coba untuk melanjutkan,semakin menyakitkan pula ini semua.
Sekarang aku bukan lagi lelaki yang kau kagumi bagai dulu,namun ketahuilah,hingga detik ini bergulir kau masih menjadi wanita hebat seperti yang ku kenal 6 bulan lalu,kau masih yang terbaik,terima kasih telah pernah menghidupkan kembali cintaku yang telah lama layu,terima kasih atas semua ketulusanmu,maaf hubungan singkat kita begitu menyakitkan,maaf aku kembali membuatmu kehilangan kepercayaan.
Sekarang melangkahlah maju tanpa aku yang dahulu sempat menghalangimu,melesat lah lebih cepat,lupakan semua kesalahan yang datang di waktu tak tepat.
Aku adalah sesal yang menjadi saksi dari payau air matamu,aku adalah benci yang pernah amat kau cintai,aku adalah kesalahan masa lalu yang sempat kau bubuhi kesetiaan.
Aku adalah orang yang mengobati sayapmu nan pernah patah,namun,aku juga yang kembali mematahkannya.Kenang aku sebagai hal yang menyakitkan,dan aku akan mengenangmu sebagai sesuatu yang mengagumkan.
Sembilan hari selepas kau pergi,sembilan hari selepas kisah ini kita akhiri.
Maaf jika dengan ambigu aku menyakitimu,namun untuk apalagi aku bertahan jika hanya menyaksikan derai air matamu?Maafkan aku yang lagi lagi ambigu.Aku tahu akhir kita tidaklah baik,toh bagaimana,aku terlanjur menyakitimu,aku terlanjur berbuat salah,aku terlanjur mengingkari kesucian yang kita berdua telah sepakati.
Semakin aku menghindar semakin besar pula ego yang harus aku lawan,aku tahu sekarang aku di matamu tak lebih baik dari seorang pecundang,berkoar koar akan indah sebuah cinta lantas menikam lewat sebuah kebohongan murahan.Lalu apa lagi yang harus aku utarakan selain maaf yang tak sempat aku ucapkan?Kau terlanjur membenciku,dan aku terlanjur menghujam diriku dengan rasa sesal yang tak lagi kau hiraukan.
Kita terlanjur hancur,kita terlanjur berantakan,kita terlanjur menemui jurang yang tak lagi bisa kita kesampingkan,entah disebabkan bosan,entah disebabkan oleh kita yang lupa cara meyakinkan hati saat raga tengah berjauhan.Sekarang semua sudah serumit ini,kau paham aku pun paham,semakin kita jalani semakin ini menjadi duri,semakin kita coba untuk melanjutkan,semakin menyakitkan pula ini semua.
Sekarang aku bukan lagi lelaki yang kau kagumi bagai dulu,namun ketahuilah,hingga detik ini bergulir kau masih menjadi wanita hebat seperti yang ku kenal 6 bulan lalu,kau masih yang terbaik,terima kasih telah pernah menghidupkan kembali cintaku yang telah lama layu,terima kasih atas semua ketulusanmu,maaf hubungan singkat kita begitu menyakitkan,maaf aku kembali membuatmu kehilangan kepercayaan.
Sekarang melangkahlah maju tanpa aku yang dahulu sempat menghalangimu,melesat lah lebih cepat,lupakan semua kesalahan yang datang di waktu tak tepat.
Aku adalah sesal yang menjadi saksi dari payau air matamu,aku adalah benci yang pernah amat kau cintai,aku adalah kesalahan masa lalu yang sempat kau bubuhi kesetiaan.
Aku adalah orang yang mengobati sayapmu nan pernah patah,namun,aku juga yang kembali mematahkannya.Kenang aku sebagai hal yang menyakitkan,dan aku akan mengenangmu sebagai sesuatu yang mengagumkan.
Sembilan hari selepas kau pergi,sembilan hari selepas kisah ini kita akhiri.
Jumat, 18 Agustus 2017
Kau,Aku,dan Semua Kebohonganmu
Dua tahun lalu,saat sebingkai senyummu masuk menembus retinaku,dua tahun lalu,saat saat aku menemukanmu diantara ketidak yakinan.
Pada sebuah ketidaksengajaan,kita di pertemukan lewat sebuah hal sederhana yang sekarang menyakitkan.Aku tak pernah berfikir rasaku akan tumbuh secepat ini,aku tak pernah menduga cerita kita jadi serumit ini.Mengapa aku harus menatap senyummu pagi itu?Kenapa bukan senyum dari sosok lain?Kenapa harus KAU yang aku cintai hingga detik ini?Kenapa harus kau yang sejatinya aku cinta,menjadi amat sangat menyakitkan?
Selepas pertemuan dua tahun lalu,aku tak bisa melewatkanmu dalam khayalku barang sedetik saja,cinta yang sedari dulu mati,bagai menemukan kehidupan kedua.Aku selalu bercerita tentangmu pada senjaku,pada untaian doa ku,pada paragraf sendu yang aku tuliskan.Hingga suatu senja,kau dan aku bercerita tentang sebuah cinta.
Namun apakah kau tahu,selepas senja itu semua tentangmu jadi hal yang amat sangat menyakitkan,mengapa kau harus mencintai dia?kenapa tak coba mencintai aku?Aku bisa mencintaimu lebih dari yang dia lakukan,kau tahu,segala repetisi dan angan yang ku bangun menjulang telah hancur begitu saja,kau tahu,ternyata bergelut dengan kehampaan itu amat memilukan.
Sekarang menatap senyummu tak lagi nyaman bagai biasa,sekarang senyummu menikam diantara rongga dada yang sempat menggetarkan rasa.Aku lagi lagi tersakiti,kenapa aku tak memangkas rasa ini sedari dulu?kenapa aku tetap membiarkannya merambat memenuhi fikiranku?Apakah cinta harus selalu menyakitkan?Hingga kemudian aku tak mempercayainya,lalu ia hadir dengan wajah baru,dengan kehampaan baru,apakah demikian?
Sudahlah,tak usah lagi beri aku harapan,tak usah lagi hadir dengan kebohongan yang kau bingkis dengan kehampaan.Sekarang aku akan angkat kaki,untuk apa aku harus bermukim bersama rasa yang tak diinginkan,untuk apa aku harus selalu mengikuti kata hati yang mengarah kepada ilusi?Jangan risau akan aku,sedikit kebohongan ini sudah bisa ku jadikan bekal,jangan lagi kau tanya aku hendak kemana,aku akan pergi kemanapun,dan hatimu tak lagi jadi tujuan.
Terima kasih untuk pahit yang kau balaskan pada ketulusan yang setiap hari aku kirimkan,berbahagialah,tertawalah di poros sana,biar aku menepi.
Sebelum tulisan ini ku akhiri,aku ingin menanyakan satu hal,dan kapanpun kau membaca tulisanku,kuharap kau bisa temukan jawabannya,KENAPA KAU HARUS PURA PURA MENCINTAI AKU? Apakah menurutmu itu bisa jadi solusi?jika memang tak cinta ungkapkan saja,jangan biarkan orang yang mencintaimu bergembira diatas kehampaan,sebab apa?lebih baik jujur dan menyakitkan,daripada harus pura pura membahagiakan dengan kebohongan,lalu pergi bersama ke egoisan.
Aku tahu,tak semua yang kita ingin bisa kita dapatkan,tapi apakah semesta cukup adil,membalas ketulusan dengan sebuah kebohongan? Harus berapa kali lagi aku berlabuh pada cinta yang salah sebelum di berhentikan pada cinta yang sesungguhnya?
-KAU HARUS TAHU SATU HAL,APA SAJA YANG BERLATARKAN KEBOHONGAN AKAN TETAP MENYAKITKAN,SEKALIPUN KAU BINGKIS IA DENGAN BERLIAN-
Untuk sebuah cinta yang tak diinginkan,untuk sebuah bahagia semu yang kau torehkan.
Malam ini,dibawah hujan air mata,aku menulismu.
Pada sebuah ketidaksengajaan,kita di pertemukan lewat sebuah hal sederhana yang sekarang menyakitkan.Aku tak pernah berfikir rasaku akan tumbuh secepat ini,aku tak pernah menduga cerita kita jadi serumit ini.Mengapa aku harus menatap senyummu pagi itu?Kenapa bukan senyum dari sosok lain?Kenapa harus KAU yang aku cintai hingga detik ini?Kenapa harus kau yang sejatinya aku cinta,menjadi amat sangat menyakitkan?
Selepas pertemuan dua tahun lalu,aku tak bisa melewatkanmu dalam khayalku barang sedetik saja,cinta yang sedari dulu mati,bagai menemukan kehidupan kedua.Aku selalu bercerita tentangmu pada senjaku,pada untaian doa ku,pada paragraf sendu yang aku tuliskan.Hingga suatu senja,kau dan aku bercerita tentang sebuah cinta.
Namun apakah kau tahu,selepas senja itu semua tentangmu jadi hal yang amat sangat menyakitkan,mengapa kau harus mencintai dia?kenapa tak coba mencintai aku?Aku bisa mencintaimu lebih dari yang dia lakukan,kau tahu,segala repetisi dan angan yang ku bangun menjulang telah hancur begitu saja,kau tahu,ternyata bergelut dengan kehampaan itu amat memilukan.
Sekarang menatap senyummu tak lagi nyaman bagai biasa,sekarang senyummu menikam diantara rongga dada yang sempat menggetarkan rasa.Aku lagi lagi tersakiti,kenapa aku tak memangkas rasa ini sedari dulu?kenapa aku tetap membiarkannya merambat memenuhi fikiranku?Apakah cinta harus selalu menyakitkan?Hingga kemudian aku tak mempercayainya,lalu ia hadir dengan wajah baru,dengan kehampaan baru,apakah demikian?
Sudahlah,tak usah lagi beri aku harapan,tak usah lagi hadir dengan kebohongan yang kau bingkis dengan kehampaan.Sekarang aku akan angkat kaki,untuk apa aku harus bermukim bersama rasa yang tak diinginkan,untuk apa aku harus selalu mengikuti kata hati yang mengarah kepada ilusi?Jangan risau akan aku,sedikit kebohongan ini sudah bisa ku jadikan bekal,jangan lagi kau tanya aku hendak kemana,aku akan pergi kemanapun,dan hatimu tak lagi jadi tujuan.
Terima kasih untuk pahit yang kau balaskan pada ketulusan yang setiap hari aku kirimkan,berbahagialah,tertawalah di poros sana,biar aku menepi.
Sebelum tulisan ini ku akhiri,aku ingin menanyakan satu hal,dan kapanpun kau membaca tulisanku,kuharap kau bisa temukan jawabannya,KENAPA KAU HARUS PURA PURA MENCINTAI AKU? Apakah menurutmu itu bisa jadi solusi?jika memang tak cinta ungkapkan saja,jangan biarkan orang yang mencintaimu bergembira diatas kehampaan,sebab apa?lebih baik jujur dan menyakitkan,daripada harus pura pura membahagiakan dengan kebohongan,lalu pergi bersama ke egoisan.
Aku tahu,tak semua yang kita ingin bisa kita dapatkan,tapi apakah semesta cukup adil,membalas ketulusan dengan sebuah kebohongan? Harus berapa kali lagi aku berlabuh pada cinta yang salah sebelum di berhentikan pada cinta yang sesungguhnya?
-KAU HARUS TAHU SATU HAL,APA SAJA YANG BERLATARKAN KEBOHONGAN AKAN TETAP MENYAKITKAN,SEKALIPUN KAU BINGKIS IA DENGAN BERLIAN-
Untuk sebuah cinta yang tak diinginkan,untuk sebuah bahagia semu yang kau torehkan.
Malam ini,dibawah hujan air mata,aku menulismu.
Jumat, 04 Agustus 2017
SELEMBAR JANJI BARU
Sebelumnya aku pernah berucap janji,aku pernah amat sangat meyakinkanmu,aku menuai repetisi akan indah indah yang akan kau dapat jika saja kau berkenan mengizinkanku mengisi hatimu,aku tahu kau percaya,aku tahu kau tak akan berlebihan mencurigaiku,aku tahu itu.
Ternyata aku terlalu bodoh,aku terlalu merasa berkuasa bisa bermain main di atas seluruh rasa percaya,aku dengan mudahnya menggadaikan ketulusanmu mencintaiku dengan hal hal yang bodoh,apakah aku tak pernah berfikir,setiap tindakan akan menerima resiko yang sepadan?Atau aku terlalu egois berusaha menggantimu lantaran bosan tengah mengacaukan hubungan kita?
Lewat tulisan ini kuucapkan maaf,maaf aku pernah menyakitimu lewat sebuah ketidaksetiaan,padahal aku tahu cinta bukan apa apa tanpa kesetiaan.Toh bagaimana,aku telah kehilangan kepercayaanmu,aku telah meruntuhkan pandanganmu terhadapku,dahulu ku kira aku adalah pemenang,aku bisa berkuasa di dua hati wanita tanpa diketahui keduanya.Apakah ada euforia kemenangan pada sebuah kehilangan?Apakah aku harus mendengar isakmu sebelum kau benar benar ditelan waktu,lantas diam tak berdesis?
Di keheningan malam lalu aku sempat berbisik pelan pada sepi,aku bertanya pada batinku yang harus meringis menahan segala ketakutan,ribuan sesal bahkan tanpa dikomando menggerumuni hatiku,apakah aku akan kehilanganmu saat kepercayaanmu tak lagi utuh milikku?Kepalaku dipenuhi akibat terburuk semisal kehilanganmu,tuhan kenapa aku harus menyakiti wanita yang bahkan pernah kujanjikan tak akan menuai luka,saat ia bersamaku?
Saat semua nyaris berakhir,segumpal takdir mendekap pikiranmu,rasa takut akan kehilangan mulai berkobar di sanubarimu,kau bahkan masih memberiku kesempatan kedua,kau tak lagi mempermasalahkan ini semua,yang lalu biarlah berlalu,mari kita ciptakan sekarang dan esok yang lebih baik,kau memberi respon yang bertolak belakang dengan semua ketakutanku.
Entah rasa bahagia yang bercampur haru,entah rasa bersalah dengan selembar janji baru,aku tak tahu pasti,malam itu,wajah semuku mendadak berbinar,senyum yang sedari tadi tenggelam,mulai mencuat,merekah bersamaan dengan harapan yang tak lagi musnah.Malam ini cerah,aku tertawa bersama keberuntungan yang tampak lelah.
Lewat tulisan ini juga aku sampaikan terima kasih,terima kasih kau masih berkenan memberi kesempatan kedua,kau masih mengizinkan aku memperbaiki kesalahan kesalahanku di masa kelam itu,apakah aku masih benar benar pantas mencintaimu,setelah semua ini amat menyakitkan bagimu?Apapun itu sekarang aku akan berusaha tak lagi ambigu,kau tak perlu menabur curiga,aku akan menjaga ini semua,tak ku biarkan lagi kesempatan yang sama ini sirna,hanya karena aku tak memiliki kesetiaan (sepertimu).
Tetaplah mencintaiku bagai dulu,kita hapus semua kisah pahit ini berdua,aku bangga kisah kita bisa setangguh ini,aku beruntung memilihmu yang seperti ini,jangan pernah berhenti membenahi pria ini,maaf aku pernah menyakitimu,maaf untuk sebuah janji yang aku ingkari,terima kasih sayang,terima kasih untuk kesempatan yang sama pada kali kedua,AKU MENCINTAIMU-
Ternyata aku terlalu bodoh,aku terlalu merasa berkuasa bisa bermain main di atas seluruh rasa percaya,aku dengan mudahnya menggadaikan ketulusanmu mencintaiku dengan hal hal yang bodoh,apakah aku tak pernah berfikir,setiap tindakan akan menerima resiko yang sepadan?Atau aku terlalu egois berusaha menggantimu lantaran bosan tengah mengacaukan hubungan kita?
Lewat tulisan ini kuucapkan maaf,maaf aku pernah menyakitimu lewat sebuah ketidaksetiaan,padahal aku tahu cinta bukan apa apa tanpa kesetiaan.Toh bagaimana,aku telah kehilangan kepercayaanmu,aku telah meruntuhkan pandanganmu terhadapku,dahulu ku kira aku adalah pemenang,aku bisa berkuasa di dua hati wanita tanpa diketahui keduanya.Apakah ada euforia kemenangan pada sebuah kehilangan?Apakah aku harus mendengar isakmu sebelum kau benar benar ditelan waktu,lantas diam tak berdesis?
Di keheningan malam lalu aku sempat berbisik pelan pada sepi,aku bertanya pada batinku yang harus meringis menahan segala ketakutan,ribuan sesal bahkan tanpa dikomando menggerumuni hatiku,apakah aku akan kehilanganmu saat kepercayaanmu tak lagi utuh milikku?Kepalaku dipenuhi akibat terburuk semisal kehilanganmu,tuhan kenapa aku harus menyakiti wanita yang bahkan pernah kujanjikan tak akan menuai luka,saat ia bersamaku?
Saat semua nyaris berakhir,segumpal takdir mendekap pikiranmu,rasa takut akan kehilangan mulai berkobar di sanubarimu,kau bahkan masih memberiku kesempatan kedua,kau tak lagi mempermasalahkan ini semua,yang lalu biarlah berlalu,mari kita ciptakan sekarang dan esok yang lebih baik,kau memberi respon yang bertolak belakang dengan semua ketakutanku.
Entah rasa bahagia yang bercampur haru,entah rasa bersalah dengan selembar janji baru,aku tak tahu pasti,malam itu,wajah semuku mendadak berbinar,senyum yang sedari tadi tenggelam,mulai mencuat,merekah bersamaan dengan harapan yang tak lagi musnah.Malam ini cerah,aku tertawa bersama keberuntungan yang tampak lelah.
Lewat tulisan ini juga aku sampaikan terima kasih,terima kasih kau masih berkenan memberi kesempatan kedua,kau masih mengizinkan aku memperbaiki kesalahan kesalahanku di masa kelam itu,apakah aku masih benar benar pantas mencintaimu,setelah semua ini amat menyakitkan bagimu?Apapun itu sekarang aku akan berusaha tak lagi ambigu,kau tak perlu menabur curiga,aku akan menjaga ini semua,tak ku biarkan lagi kesempatan yang sama ini sirna,hanya karena aku tak memiliki kesetiaan (sepertimu).
Tetaplah mencintaiku bagai dulu,kita hapus semua kisah pahit ini berdua,aku bangga kisah kita bisa setangguh ini,aku beruntung memilihmu yang seperti ini,jangan pernah berhenti membenahi pria ini,maaf aku pernah menyakitimu,maaf untuk sebuah janji yang aku ingkari,terima kasih sayang,terima kasih untuk kesempatan yang sama pada kali kedua,AKU MENCINTAIMU-
LEWAT SEPENGGAL TULISAN DI ATAS AKU HARAP KALIAN BISA LEBIH MAHIR MENJAGA KESETIAAN,KITA BISA SAJA MENDAPAT KESEMPATAN YANG SAMA PADA KALI KEDUA,TAPI BUKANKAH ITU TAK LAGI SEINDAH SAAT PERTAMA?MEMANG SEMUA AKAN TAMPAK MENYENANGKAN UNTUK MENGUSIR BOSAN,TAPI BUKANKAH KESETIAAN DAN KETULUSAN TAK AKAN MENODAI KESUCIAN CINTA DENGAN KEEGOISAN?BUKANKAH HANYA SEORANG BAJINGAN YANG MEMILIH AMBIGU? SEBELUM SEMUA YANG KAU MILIKI HILANG ATAS SIKAPMU,KUHARAP KAU BISA MENJAGANYA.BUKANKAH MEMENANGKAN SEBUAH KEBOHONGAN TAK BERARTI SAMA SEKALI?BUKANKAH TERSENYUM BANGGA DIATAS JANJI YANG KAU INGKARI ITU HAMPA? -SEBUAH HUBUNGAN TAK AKAN INDAH TANPA KESETIAAN-
Senin, 17 Juli 2017
AKU [ BENCI ] MERINDUKANMU
Tentang kepergianmu beberapa bulan lalu,tentang hatiku yang kau porak porandakan malam itu.Pernahkah kau tahu,malam itu amat suram untuk seorang aku yang masih amat sangat mencintaimu?,amat sangat menyesakkan untuk aku yang pernah berfikir kau adalah serpihan terakhir dalam teka teki cinta yang sedang aku pecahkan?pernahkah kau tahu?Jika saja pernah,mengapa kau begitu kejam memilih berlalu?
Ribuan kali aku coba meloloskan diri akan hal apapun itu tentangmu,ratusan gambar tentangmu aku hapus dari ponselku,kau tahu alasannya?Aku hanya ingin lupa secepat kau menemukan penggantiku.Sempat aku coba membencimu,aku benci semua tentangmu,aku benci pada siapapun yang bertanya tentangmu,namun aku terlalu lemah,aku terlalu cengeng,aku terlalu rapuh jika kenangan itu kembali menujuku.
Belakangan aku merindukanmu,merindukan orang yang amat sangat aku benci,namun aku tak bisa berbohong dengan hati,meskipun lisanku tetap membencimu namun itu berbanding terbalik dengan hatiku yang tetap memujamu,apakah hatiku terlalu bodoh,masih memaafkan kau yang menyakitiku?Atau ia belum terlalu siap menghadapi perpisahan?Langit kelabu rabu lalu mungkin tahu bagaimana sesaknya aku akan rindu rindu itu,aku sengaja memintanya tak memberitahumu,aku takut kau dengan mudah masuk dan kembali mengacak acak hatiku yang masih berantkan.
Apakah sebuah kesalahan merindukanmu yang seharusnya kubenci?Apakah sebuah keharusan aku menyampakkan jauh jauh rasa yang tetap mekar ini meskipun aku belum pernah berhasil?Aku benci kepergian,aku benci kenangan,aku benci kau yang terus terusan memaksa hayalku bertahan denganmu,meski makin menyakitkan.Seberapa lama aku harus bersemayam dengan luka agar bisa memetik lupa,meskipun aku sebenarnya paham sejauh apapun aku membuang kenangan iya akan tetap bertandang,karena bukankah kenangan punya tempat tersendiri di relung hati?
Karenamu aku belajar banyak hal,aku mulai paham bahwa tak semua yang aku kehendaki bisa aku miliki,tak semua yang aku cintai memiliki rasa yang berbanding lurus dengan aku,sekarang aku mulai hati hati dengan cinta,sekarang aku mulai takut jatuh cinta pada hati yang salah,pada hati yang tak benar benar mengharapkanku,karena itu amat sangat memilukan,amat sangat menyakitkan.Maaf jika sekarang aku terkesan acuh,kau perlu tahu aku hanya takut kembali rapuh.Sekarang ku akhiri tulisan ini,sekarang aku akan benar benar pergi,jangan terusik dengan tulisanku,ada hati yang harus kau bahagiakan meski bukan aku,tak usah risau dengan rinduku,iya tak akan meminta temu,semoga bahagia selalu bersama kau dan wanitamu.
Selamat senja pria yang pernah aku cinta
-KAU DAPAT MEMBENCI MASA LALU NAMUN TIDAK DENGAN KENANGAN,SEBAB KENANGAN PUNYA TEMPAT TERSENDIRI DI RELUNG HATI,TANPA KAU MINTA IA BISA SAJA HADIR DAN TANPA KAU USIR IA BISA SAJA PERGI-
.
UNTUK SEORANG WANITA YANG TENGAH MERINDUKAN HAL YANG IA BENCI
Ribuan kali aku coba meloloskan diri akan hal apapun itu tentangmu,ratusan gambar tentangmu aku hapus dari ponselku,kau tahu alasannya?Aku hanya ingin lupa secepat kau menemukan penggantiku.Sempat aku coba membencimu,aku benci semua tentangmu,aku benci pada siapapun yang bertanya tentangmu,namun aku terlalu lemah,aku terlalu cengeng,aku terlalu rapuh jika kenangan itu kembali menujuku.
Belakangan aku merindukanmu,merindukan orang yang amat sangat aku benci,namun aku tak bisa berbohong dengan hati,meskipun lisanku tetap membencimu namun itu berbanding terbalik dengan hatiku yang tetap memujamu,apakah hatiku terlalu bodoh,masih memaafkan kau yang menyakitiku?Atau ia belum terlalu siap menghadapi perpisahan?Langit kelabu rabu lalu mungkin tahu bagaimana sesaknya aku akan rindu rindu itu,aku sengaja memintanya tak memberitahumu,aku takut kau dengan mudah masuk dan kembali mengacak acak hatiku yang masih berantkan.
Apakah sebuah kesalahan merindukanmu yang seharusnya kubenci?Apakah sebuah keharusan aku menyampakkan jauh jauh rasa yang tetap mekar ini meskipun aku belum pernah berhasil?Aku benci kepergian,aku benci kenangan,aku benci kau yang terus terusan memaksa hayalku bertahan denganmu,meski makin menyakitkan.Seberapa lama aku harus bersemayam dengan luka agar bisa memetik lupa,meskipun aku sebenarnya paham sejauh apapun aku membuang kenangan iya akan tetap bertandang,karena bukankah kenangan punya tempat tersendiri di relung hati?
Karenamu aku belajar banyak hal,aku mulai paham bahwa tak semua yang aku kehendaki bisa aku miliki,tak semua yang aku cintai memiliki rasa yang berbanding lurus dengan aku,sekarang aku mulai hati hati dengan cinta,sekarang aku mulai takut jatuh cinta pada hati yang salah,pada hati yang tak benar benar mengharapkanku,karena itu amat sangat memilukan,amat sangat menyakitkan.Maaf jika sekarang aku terkesan acuh,kau perlu tahu aku hanya takut kembali rapuh.Sekarang ku akhiri tulisan ini,sekarang aku akan benar benar pergi,jangan terusik dengan tulisanku,ada hati yang harus kau bahagiakan meski bukan aku,tak usah risau dengan rinduku,iya tak akan meminta temu,semoga bahagia selalu bersama kau dan wanitamu.
Selamat senja pria yang pernah aku cinta
-KAU DAPAT MEMBENCI MASA LALU NAMUN TIDAK DENGAN KENANGAN,SEBAB KENANGAN PUNYA TEMPAT TERSENDIRI DI RELUNG HATI,TANPA KAU MINTA IA BISA SAJA HADIR DAN TANPA KAU USIR IA BISA SAJA PERGI-
.
UNTUK SEORANG WANITA YANG TENGAH MERINDUKAN HAL YANG IA BENCI
Langganan:
Postingan (Atom)
MEMERDEKAKAN LUKA
Bagaimana kabarmu setelah semua ini kita akhiri,apakah lebih baik atau justru lebih buruk?Perlahan lahan aku menanggalkan kenangan yang ter...
-
Pada fase fase tertentu di hidupmu,saat kau merasa cinta tak lagi memilihmu,saat kau merasa tak ada lagi yang pantas kau perjuangkan,saat ka...
-
Sore tadi aku jadi pengecut paling pengecut sedunia,pasalnya tak sebait kata pun bisa kuucap,kau tampak sempurna dengan balutan hijab biru i...
-
Seingatku beberapa tahun silam tepat pada hari rabu di bulan juni saat kau dan aku tengah terjebak obrolan mesra di sebuah taman kota, diba...