Sabtu, 03 Juni 2017

KILO METER

Pada fase fase tertentu di hidupmu,saat kau merasa cinta tak lagi memilihmu,saat kau merasa tak ada lagi yang pantas kau perjuangkan,saat kau benar benar menyerah kalah,saat kau mulai enggan bercengkrama dengan asmara dan cinta.Saat kau meyakinkan dirimu semua akan baik baik saja.
 Saat itu kau lupa akan kemungkinan kemungkinan yang kapanpun bisa datang,kau lupa bahwa akan selalu ada bahagia yang menghampirimu,bukankah hidup ini cukup adil untuk seorang manusia?Kau lupa bahwa hidup hanyalah sebuah siklus sederhana,dan tanpa kau amati sekalipun siklus itu akan tetap berrotasi.
  Dan saat kau merasa nyaris tak ada lagi,seseorang datang,seseorang yang memerdekakanmu atas segala luka yang telah lama tertambat,seseorang yang kembali menuntunmu mengenal cinta,seseorang yang bisa merekahkan kembali gelak tawamu yang telah lama di sita nestapa.Seseorang yang benar benar mencintaimu,bahkan tanpa kau cintai balik pun ia akan tetap dengan perasaan yang sama.
  Dan kau diam diam juga menaruh suka,waktu demi waktu berderap,hingga saat itu tiba,kau dan seseorang itu berani berkomitmen untuk sebuah hubungan,menuai repetisi repetisi sederhana,bercerita tentang hari esok yang akan lebih baik lagi,namun kau punya sedikit problema,jarak tengah menjadi perantara dalam hubungan itu.Kau memilih tak peduli,bukankah sebuah cinta tak akan kalah oleh deretan angka dengan satuan kilometer?
 Hari harimu berlalu begitu indah,amat sangat indah,bahkan tak pernah kau bayangkan sebelumnya,kalian berdua tetap saling cinta,tetap memegang teguh komitmen yang pernah kalian ambil.Hari demi hari rindu rindu itu tetap bermekaran bagai belukar,tapi kalian selalu punya cara untuk menenangkan,jarak yang dahulu kalian jadikan alasan sekarang sudah kalian kesampingkan.
  Memang tak mudah menjalin hubungan dengan bentangan jarak yang menjadi perantara,kalian harus berkali kali di bodohi rindu rindu yang menggebu,berkali kali kalian harus menenangkan fikiran,saat jarak mulai menghadirkan curiga dan kecemburuan.Kalian harus benar benar menanam rasa saling percaya sedalam yang kalian bisa,jika tidak kalian tentu paham akibatnya.Kalian harus mahir memotong egois lantas membuangnya sejauh yang kalian bisa,jangan mudah tersulut cemburu,terlebih akan hal hal sederhana,sejenak ia menjadikan kalian pemenang dan selepas itu ia melukai,yakinlah terlalu cemburu seburuk itu.
 Kalian tak terlalu mengumbar hubungan kalian,bukankah yang terlalu berlebihan tak akan baik?Bukankah bersama tak selalu soal tampak mesra di depan publik?Beberapa orang kadang punya hubungan yang harmonis tanpa kita ketahui,sebab mereka tak begitu mahir mengumbar.Bukankah setiap kita tentu punya cara yang berbeda untuk memeriahkan hubungan.Dan terkadang saat kau berucap rindu namun ia tak membalas rindumu,jangan berfikir akan hal hal terburuk.Sebab beberapa orang, kadang punya rindu dengan skala lebih besar namun belum sempat ia jabarkan.Beberapa hubungan kadang hancur hanya karena prasangka prasangka buruk dan cemburu yang berlebihan.
.
.
  SEBAGIAN KITA KADANG LUPA DENGAN HAL HAL BARU YANG MEMBAHAGIAKAN,SEBAB MASIH BERKUTAT DENGAN KISAH SILAM YANG MENYESAKKAN,DAN KETIKA HAL YANG MEMBAHAGIAKAN ITU MENGHAMPIRI,RAWAT HAL ITU .SEBAB YANG BENAR BENAR DIHARAPKAN KADANG HANYA HADIR SEKALI LALU.
.
. UNTUK WANITA KU,SEMOGA JARAK TAK LAGI MENAKUT NAKUTIMU.KUHARAP KAU TAK MENYERAH PADA KEADAAN

2 komentar:

  1. Woii....met berpuasa dan sebentar lagi kita berlebaran, kenapa cinta melulu nih, kapan lagi bicara nanjak!!!???, bicara tentang ngilunya sendi, bicara tentang lembutnya sang awan mencumbui puncak, dan lalu kita melupakan pada banyak hal saat itu. mantap blog mu kawan, tapi lebih mantap lagi kalo kau datang kesini, akan ku kenalkan kau pada "tapal kuda" nya Sibayak, atau indahnya bentangan "danau toba ku". atau ganasnya lahar Sinabung yang telah membakar lahan sahabat-sahabatku di tanah karo sana...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Makasih sahabat,nanti aku bikin tentang gunung.Soal medan tunggu aku ada rejeki dulu sahabat,makasih telah sempat mampir sahabat

      Hapus

MEMERDEKAKAN LUKA

 Bagaimana kabarmu setelah semua ini kita akhiri,apakah lebih baik atau justru lebih buruk?Perlahan lahan aku menanggalkan kenangan yang ter...