Di sebuah pagi aku pernah bertahan,mendengar lantunan riuh menyanyikan fajar,atau sekedar menatap gugur embun yang mendekap dedaunan.Secangkir kopi masih sehangat dulu,masih sehangat saat kau disisiku,aroma pagi masih selembut dulu,selembut saat tatapanmu mengisi pagiku.
Gerimis pagi ini juga masih semesra dulu,tiap rintik nya seperti membawa kerinduan,awan begitu mahir menggambarkan sendu,ia gelap dan berarak menuju kaki kaki bukit yang tegak lurus di hadapku.Apa yang sedang semesta lakukan?barangkali membiarkan aku menatap kosong sekat sekat jeda bersama debar dalam dada,kupandang langit kelam bersama rindu nan ku genggam.
Masih di pagi yang sama,saat aku juga sempat berfikir akan hal hal yang aku kira tak mungkin aku dapati,misalnya saja aku ingin seorang wanita yang menerimaku dan kondisiku,wanita yang benar benar menginginkan aku,bukan faktor lain yang bahkan aku tak punya,wanita yang dewasa menyikapi persoalan.Sempat terlintas seperti ini dalam benakku,ini semua hanya akan menjadi imaji dan tak akan ter realisasi,aku tak akan temukan wanita seperti itu,atas dasar pengalaman pahit ku di masa silam,dan ku pikir semua wanita munafik,mengecewakan,sialan,matre."Ah,Persetan dengan wanita wanita masa kini" begitu ujarku dalam hati.
Selang beberapa saat,wanita yang ku dambakan hadir ke hidupku,wanita pemilik senyum manis yang pagi ini ingin ku tatap kembali,wanita yang tetap cantik dengan balutan hijab dan pakaian yang menutup aurat,sebingkai senyum itu amat mahir membuat aku lupa problematika,tatapan sepasang mata dengan retina hitam itu membuat ku tak lagi mampu berkelit,sekalipun aku tetap berusaha memendam sejuta cinta,toh aku tak bisa saat binar itu menatap kembali.
Ku kira kau di ciptakan kuasa saat ia tengah berbahagia,wajar saja parasmu se menakjubkan ini.Aku ingin hanyut dan kau adalah muara nya,aku ingin tenggelam ke lautan dalam dan kau menanti di dasar nya,aku ingin pergi dan ku harap kau adalah alasan ku untuk kembali (PULANG).
Aku kembali merasa cinta itu benar benar indah ada nya,dan semenjak kau hadir di sini,aku lupa akan pahit di masa silam,dan semenjak kau mulai memonopoli fikiran ku,aku tertegun,aku lupa,lupa apa itu berpaling,sejauh ini kau yang terbaik,sejauh ini kau tak terganti.
Kau melesat menyusuri semestaku,bahagia yang dahulu pernah padam,kini kembali menyala,ketidak yakinan ku akan cinta berubah 360 derajat,kau berbeda dengan yang sebelumnya,aku mulai takut kehilangan,aku mulai ketergantungan,kau adalah candu,namun tak sepahit kopi,kau adalah kebutuhan,kau adalah tentram sekalipun kau bukan senja,kau menenangkan sekalipun kau bukan lautan,kau cinta,cinta yang terdefinisi dalam wujud visual.
Kita sama sama mengecap pahit di masa silam,dan ku kira itu adalah sebuah modal yang cukup besar untuk kita kembali berfikir agar tak lagi mendulang pahit di masa mendatang,ya maksudku kita lebih serius,jika saja kita dihadiahi kebersamaan oleh kuasa.Kau tak perlu takut akan bayang bayang kecewa yang dulu pernah kau cicip,selagi bersamaku,aku berjanji! bahagia akan tetap berputar di porosmu.
Kuharap kau berkenan mengizinkan pria sederhana ini mencintaimu,sekalipun harus bersaing dengan banyak pria diluar sana yang bisa menyuguhkan apapun mau mu.Izinkan pria yang punya sekantong kisah pahit di masa lalu ini sedikit berhayal,berhayal akan mendulang lebih banyak bahagia lagi bersamamu.Jika saja kau tak berkenan,tak akan jadi soal,aku tak akan memaksa kau memberi hal yang sama,seperti yang aku tengah lakukan,tapi setidaknya yakinkan aku bahwa pilihanmu berjuta juta kali lebih baik dari seorang "AKU".
Aku sedang mengumpulkan keberanian untuk sekedar mengutarakan rasa,aku masih mempersiapkan diri untuk menghadapi kemungkinan terburuk yang bisa saja kau hadiahi,aku sedang memantaskan diri,selagi kau mempertimbangkan jawaban atas pernyataanku nanti,baik buruk nya aku mencoba rela,toh jika kita bersama kita akan tetap berakhir entah secara baik atau secara buruk.
Baiknya kita dipisahkan oleh maut pada hubungan terbaik yaitu pernikahan,kita berakhir dengan nisan yang bersebelahan,sesekali anak kita berkunjung sekedar menabur bunga bersama sebait doa,dan yang buruk kita harus kandas saat repetisi repetisi kita tengah bertaburan mencari realita,aku akan mencoba tetap menerima situasi sekalipun melupakan tak secepat menjatuhkan hati.Bukan kah sebaik baik cinta akan tetap membawa kesedihan larut bersamanya.
Biarkan pagi ini aku menikmati bingkai senyummu malam tadi lewat layar beku gadgetku,tak akan menenangkan rindu,setidaknya itu bisa mengalihkan rinduku yang mengemis ngemis temu pada kuasa,biarkan ku baca ulang history pesan semalam,setidaknya ini bisa membuat hatiku diam,dan tak lagi mengupat pada jarak yang tak juga mendekatkan walau hanya sejengkal saja.
-Pagi itu,saat rindu ku meronta ronta meminta kita kembali beradu tatap-
Pagi itu saat aku tengah mengais rindu rindu nan bertebaran,berjalan menyongsong fajar,awan hitam menjadi payung,kususuri lorong pagi bersama cemas yang mulai mendominasi,inci demi inci aku melangkah,tatapanku merambah semua arah,semua sisi.Hingga pada ujung lorong itu,tak ku temukan kau,Dimana kau?Apakah rindumu tengah berada pada dekapan lain (MASA LALU MU)?Atau rindumu tak setebal rinduku?
-ku kira rindu adalah sebuah ketulusan,semoga rindumu tak hanya sebatas ucap,sebab apa? Jika aku adalah rumah dari rindumu nan tengah bertamu,ku harap kau tak seburuk ini,mengetuk pintu rumahku lantas masuk ke rumah lain nya,membiarkan pintu ku terbuka bersama penantian akan mu,yang tak tau kapan akan kesini,meski sekedar menutup pintu ini kembali-
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
MEMERDEKAKAN LUKA
Bagaimana kabarmu setelah semua ini kita akhiri,apakah lebih baik atau justru lebih buruk?Perlahan lahan aku menanggalkan kenangan yang ter...
-
Pada fase fase tertentu di hidupmu,saat kau merasa cinta tak lagi memilihmu,saat kau merasa tak ada lagi yang pantas kau perjuangkan,saat ka...
-
Sore tadi aku jadi pengecut paling pengecut sedunia,pasalnya tak sebait kata pun bisa kuucap,kau tampak sempurna dengan balutan hijab biru i...
-
Seingatku beberapa tahun silam tepat pada hari rabu di bulan juni saat kau dan aku tengah terjebak obrolan mesra di sebuah taman kota, diba...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar