Apakah kau tahu berapa kali manusia dapat merasakan jatuh cinta?merasakan bahagia?merasakan pahit kehilangan,merasakan sesak kerinduan?Apakah kau tahu berapa kali itu bisa manusia rasakan selama hidupnya?
Sekarang pukul 2 dini hari,saat aku baru saja memulai tulisanku,lagi lagi pahit,lagi lagi nestapa,kenapa?karena mungkin ini bisa sedikit mendamaikan mereka yang tengah dan pernah tersakiti.Kapan yang bahagia?Nanti jika sudah kutemukan apa itu bahagia dalam wujud nyata,bukan lagi imaji atau sekedar mimpi.
Tak ada lagi yang tersisa selepas kejadian itu,selain gerimis yang tak kunjung berhenti menyirami kota.Tak banyak yang hendak dia lakukan,selain mencoba meloloskan diri dari rumit yang menjejali.Ia menangis tersedu sembari mendamaikan hati yang lagi lagi berkemelut,langkah pria yang ia cinta itu berlalu,bersamaan dengan nestapa yang kembali bertamu.
Ia nyaris kehilangan semua yang ia punya,seluruh bahagia nyaris habis,layaknya abu yang ditiup angin,segudang tawa miliknya redup bak senja ditelan malam,tak lagi ada tempat berpulang untuk rindu rindunya nan malang,tak lagi ada tempat kembali untuk segenap perasaan yang berubah sepi.Yang ia punya hanya segenggam kenangan yang tak jua hilang,hanya sebuah rasa,rasa yang tak lagi pantas ia utarakan.
Air mata mengalir jelas di pelipis nya,sesekali kerlip lampu menyamarkan,ia kembali termangu,menatap kosong langkah kekasih nya yang telah berlalu.Dinding dinding beton tak lagi bisa dijadikan kawan,jalanan kota yang mulai dilintasi kesombongan tak lagi menghiraukan,kemana ia harus mengadu?kemana ia harus kembali?Ia butuh sandaran,sekedar meredakan nyeri.Ia ingin melangkah tanpa tahu arah,ia ingin berlari dan lupa cara berhenti,ia ingin menghilang,menghilang bersama lupa yang tak kunjung datang.
Dipandanginya tiang tiang yang menjulang tinggi di kiri kanan jalanan kota,kerlip lampu bagai mencibir ia nan tengah membawa sekantong luka,langkahnya terhenti di sebuah kursi tua,ia duduk dengan punggung tersandar,tatapan kosongnya lurus kedepan,tak lagi di hiraukan nya gerimis,atau desir angin yang menyapu debu.Bising lalu lintas bagai lagu lagu luka malam itu,ada luka yang malam ini hendak dia enyahkan,ada sakit yang hendak ia muntahkan.Secarik kertas berisi puisi cinta untuk pria itu ia remas,ia campakkan bersama gerimis yang berguguran.
Sekarang ia merasa bagai berada dalam labirin tanpa tahu jalan keluar,sekitarnya penuh memori masa lalu,ia terjebak di sana,sendirian.Ia dipenjarai sesal,sesal yang tak jua berakhir,sekalipun kisah itu telah di akhiri prianya.Kenangan akan pria itu tetap saja mondar mandir di fikiran nya,ia telah mencoba membuangnya jauh jauh,namun tetap saja kisah itu kembali bagai bumerang yang ia lemparkan.Menjelang pagi,wanita itu baru nampak beranjak pergi,di kursi tadi ia sisakan secerca harap.Biarkan malam ini lelap mencoba menenangkannya,biarkan malam ini mimpi menghiburnya,semesta akan tetap bekerja dengan baik.
Boleh jadi kali ini ia kalah dalam cinta nya,ia bisa saja berlarut bersama kepedihan yang tengah membungkusnya,namun ia memilih hal lain,ia memilih tetap mencoba,meski dahulu ia pernah membenci cinta dalam sajian apapun,kini ia mengerti tak ada yang salah dengan cinta,sebab cinta hanya latar,yang melukis cinta adalah orang yang mencinta dan orang yang di cintai,toh jika saja itu menyakitkan bukankah cinta tak mengetahui apapun?Yang salah hanya dua orang tersebut,bukan cinta.
Kesedihan kembali berselimut,ribuan semoga mulai meronta,tak ada lagi yang bisa sesal menangkan,tak ada lagi yang maaf bisa dapatkan,isak kembali memecah hening,tangis kembali menodai gerimis,gemintang bagai tak bernyawa,rembulan bagai padam oleh cinta yang tengah karam.
Sampai kapan luka ini terus mendera?Sampai kapan pahit ini masih tetap terasa nyata?Sampai kapan asmara nya harus kandas tanpa berucap puas kala menyentuh akhir bahagia?Entahlah itu persoalan takdir,Langkahnya berlalu bersamaan bayang pria itu yang kini semu.
Pagi kesekian tanpa pria itu,kilau mentari membias saat menyentuh wajahnya,ada yang berbeda dari pagi sebelumnya,pagi ini ia awali tak lagi dengan luka,seseorang berhasil menyulap seluruh luka di masa lalu dengan sedikit tawa,biarlah,biarlah rasa ini bermekaran,kuasa lebih mahir menghadiahi pasangan.Gelak tawa dan bahagia kembali menjadi miliknya.
Rindu rindu akan masa lalu tak lagi ia acuhkan,kenangan akan silam tak lagi mendapat tempat di hatinya yang baru saja di tata ulang,apakah ia hendak melenyapkan?Tidak,tidak akan ia lenyapkan,hanya saja sekarang ia punya kenangan baru yang lebih ia prioritaskan.Setelah kisah pahit itu,ia mulai belajar cara mempertahankan.
.
-SEBAGIAN KITA KADANG TERLALU SIBUK BERJUANG MENDAPATKAN,BUKAN MEMPERTAHANKAN YANG TELAH DI DAPATI,PADAHAL REALITANYA,BERJUANG MEMPERTAHANKAN YANG TELAH DI DAPATI,RIBUAN KALI LEBIH SULIT DARI SEKEDAR MENDAPATKAN-
.
SEMOGA MENENANGKAN KALIAN YANG MASIH DI PENJARAI KISAH SILAM,YAKINLAH SELEPAS KEPERGIAN AKAN ADA KEDATANGAN YANG LEBIH MEMBAHAGIAKAN.
SALAM AKSARA
Sabtu, 13 Mei 2017
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
MEMERDEKAKAN LUKA
Bagaimana kabarmu setelah semua ini kita akhiri,apakah lebih baik atau justru lebih buruk?Perlahan lahan aku menanggalkan kenangan yang ter...
-
Pada fase fase tertentu di hidupmu,saat kau merasa cinta tak lagi memilihmu,saat kau merasa tak ada lagi yang pantas kau perjuangkan,saat ka...
-
Sore tadi aku jadi pengecut paling pengecut sedunia,pasalnya tak sebait kata pun bisa kuucap,kau tampak sempurna dengan balutan hijab biru i...
-
Seingatku beberapa tahun silam tepat pada hari rabu di bulan juni saat kau dan aku tengah terjebak obrolan mesra di sebuah taman kota, diba...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar