Sabtu, 13 Mei 2017

Titik Balik

  Apakah kau tahu berapa kali manusia dapat merasakan jatuh cinta?merasakan bahagia?merasakan pahit kehilangan,merasakan sesak kerinduan?Apakah kau tahu berapa kali itu bisa manusia rasakan selama hidupnya?
 Sekarang pukul 2 dini hari,saat aku baru saja memulai tulisanku,lagi lagi pahit,lagi lagi nestapa,kenapa?karena mungkin ini bisa sedikit mendamaikan mereka yang tengah dan pernah tersakiti.Kapan yang bahagia?Nanti jika sudah kutemukan apa itu bahagia dalam wujud nyata,bukan lagi imaji atau sekedar mimpi.
   Tak ada lagi yang tersisa selepas kejadian itu,selain gerimis yang tak kunjung berhenti menyirami kota.Tak banyak yang hendak dia lakukan,selain mencoba meloloskan diri dari rumit yang menjejali.Ia menangis tersedu sembari mendamaikan hati yang lagi lagi berkemelut,langkah pria yang ia cinta itu berlalu,bersamaan dengan nestapa yang kembali bertamu.
 Ia nyaris kehilangan semua yang ia punya,seluruh bahagia nyaris habis,layaknya abu yang ditiup angin,segudang tawa miliknya redup bak senja ditelan malam,tak lagi ada tempat berpulang untuk rindu rindunya nan malang,tak lagi ada tempat kembali untuk segenap perasaan yang berubah sepi.Yang ia punya hanya segenggam kenangan yang tak jua hilang,hanya sebuah rasa,rasa yang tak lagi pantas ia utarakan.
 Air mata mengalir jelas di pelipis nya,sesekali kerlip lampu menyamarkan,ia kembali termangu,menatap kosong langkah kekasih nya yang telah berlalu.Dinding dinding beton tak lagi bisa dijadikan kawan,jalanan kota yang mulai dilintasi kesombongan tak lagi menghiraukan,kemana ia harus mengadu?kemana ia harus kembali?Ia butuh sandaran,sekedar meredakan nyeri.Ia ingin melangkah tanpa tahu arah,ia ingin berlari dan lupa cara berhenti,ia ingin menghilang,menghilang bersama lupa yang tak kunjung datang.
 Dipandanginya tiang tiang yang menjulang tinggi di kiri kanan jalanan kota,kerlip lampu bagai mencibir ia nan tengah membawa sekantong luka,langkahnya terhenti di sebuah kursi tua,ia duduk dengan punggung tersandar,tatapan kosongnya lurus kedepan,tak lagi di hiraukan nya gerimis,atau desir angin yang menyapu debu.Bising lalu lintas bagai lagu lagu luka malam itu,ada luka yang malam ini hendak dia enyahkan,ada sakit yang hendak ia muntahkan.Secarik kertas berisi puisi cinta untuk pria itu ia remas,ia campakkan bersama gerimis yang berguguran.
 Sekarang ia merasa bagai berada dalam labirin tanpa tahu jalan keluar,sekitarnya penuh memori masa lalu,ia terjebak di sana,sendirian.Ia dipenjarai sesal,sesal yang tak jua berakhir,sekalipun kisah itu telah di akhiri prianya.Kenangan akan pria itu tetap saja mondar mandir di fikiran nya,ia telah mencoba membuangnya jauh jauh,namun tetap saja kisah itu kembali bagai bumerang yang ia lemparkan.Menjelang pagi,wanita itu baru nampak beranjak pergi,di kursi tadi ia sisakan secerca harap.Biarkan malam ini lelap mencoba menenangkannya,biarkan malam ini mimpi menghiburnya,semesta akan tetap bekerja dengan baik.
  Boleh jadi kali ini ia kalah dalam cinta nya,ia bisa saja berlarut bersama kepedihan yang tengah membungkusnya,namun ia memilih hal lain,ia memilih tetap mencoba,meski dahulu ia pernah membenci cinta dalam sajian apapun,kini ia mengerti tak ada yang salah dengan cinta,sebab cinta hanya latar,yang melukis cinta adalah orang yang mencinta dan orang yang di cintai,toh jika saja itu menyakitkan bukankah cinta tak mengetahui apapun?Yang salah hanya dua orang tersebut,bukan cinta.
 Kesedihan kembali berselimut,ribuan semoga mulai meronta,tak ada lagi yang bisa sesal menangkan,tak ada lagi yang maaf bisa dapatkan,isak kembali memecah hening,tangis kembali menodai gerimis,gemintang bagai tak bernyawa,rembulan bagai padam oleh cinta yang tengah karam.
  Sampai kapan luka ini terus mendera?Sampai kapan pahit ini masih tetap terasa nyata?Sampai kapan asmara nya harus kandas tanpa berucap puas kala menyentuh akhir bahagia?Entahlah itu persoalan takdir,Langkahnya berlalu bersamaan bayang pria itu yang kini semu.
  Pagi kesekian tanpa pria itu,kilau mentari membias saat  menyentuh wajahnya,ada yang berbeda dari pagi sebelumnya,pagi ini ia awali tak lagi dengan luka,seseorang berhasil menyulap seluruh luka di masa lalu dengan sedikit tawa,biarlah,biarlah rasa ini bermekaran,kuasa lebih mahir menghadiahi pasangan.Gelak tawa dan bahagia kembali menjadi miliknya.
  Rindu rindu akan masa lalu tak lagi ia acuhkan,kenangan akan silam tak lagi mendapat tempat di hatinya yang baru saja di tata ulang,apakah ia hendak melenyapkan?Tidak,tidak akan ia lenyapkan,hanya saja sekarang ia punya kenangan baru yang lebih ia prioritaskan.Setelah kisah pahit itu,ia mulai belajar cara mempertahankan.
.
  -SEBAGIAN KITA KADANG TERLALU SIBUK BERJUANG MENDAPATKAN,BUKAN MEMPERTAHANKAN YANG TELAH DI DAPATI,PADAHAL REALITANYA,BERJUANG MEMPERTAHANKAN  YANG TELAH DI DAPATI,RIBUAN KALI LEBIH SULIT DARI SEKEDAR MENDAPATKAN-
.
 SEMOGA MENENANGKAN KALIAN YANG MASIH DI PENJARAI KISAH SILAM,YAKINLAH SELEPAS KEPERGIAN AKAN ADA KEDATANGAN YANG LEBIH MEMBAHAGIAKAN.
         SALAM AKSARA

Rabu, 03 Mei 2017

Rindu Rindu Nan Mendominasi Pagi

   Di sebuah pagi aku pernah bertahan,mendengar lantunan riuh menyanyikan fajar,atau sekedar menatap gugur embun yang mendekap dedaunan.Secangkir kopi masih sehangat dulu,masih sehangat saat kau disisiku,aroma pagi masih selembut dulu,selembut saat tatapanmu mengisi pagiku.
  Gerimis pagi ini juga masih semesra dulu,tiap rintik nya seperti membawa kerinduan,awan begitu mahir menggambarkan sendu,ia gelap dan berarak menuju kaki kaki bukit yang tegak lurus di hadapku.Apa yang sedang semesta lakukan?barangkali membiarkan aku menatap kosong sekat sekat jeda bersama debar dalam dada,kupandang langit kelam bersama rindu nan ku genggam.
   Masih di pagi yang sama,saat aku juga sempat berfikir akan hal hal yang aku kira tak mungkin aku dapati,misalnya saja aku ingin seorang wanita yang menerimaku dan kondisiku,wanita yang benar benar menginginkan aku,bukan faktor lain yang bahkan aku tak punya,wanita yang dewasa menyikapi persoalan.Sempat terlintas seperti ini dalam benakku,ini semua hanya akan menjadi imaji dan tak akan ter realisasi,aku tak akan temukan wanita seperti itu,atas dasar pengalaman pahit ku di masa silam,dan ku pikir semua wanita munafik,mengecewakan,sialan,matre."Ah,Persetan dengan wanita wanita masa kini" begitu ujarku dalam hati.
  Selang beberapa saat,wanita yang ku dambakan hadir ke hidupku,wanita pemilik senyum manis yang pagi ini ingin ku tatap kembali,wanita yang tetap cantik dengan balutan hijab dan pakaian yang menutup aurat,sebingkai senyum itu amat mahir membuat aku lupa problematika,tatapan sepasang mata dengan retina hitam itu membuat ku tak lagi mampu berkelit,sekalipun aku tetap berusaha memendam sejuta cinta,toh aku tak bisa saat binar itu menatap kembali.
  Ku kira kau di ciptakan kuasa saat ia tengah berbahagia,wajar saja parasmu se menakjubkan ini.Aku ingin hanyut dan kau adalah muara nya,aku ingin tenggelam ke lautan dalam dan kau menanti di dasar nya,aku ingin pergi dan ku harap kau adalah alasan ku untuk kembali (PULANG).
 Aku kembali merasa cinta itu benar benar indah ada nya,dan semenjak kau hadir di sini,aku lupa akan pahit di masa silam,dan semenjak kau mulai memonopoli fikiran ku,aku tertegun,aku lupa,lupa apa itu berpaling,sejauh ini kau yang terbaik,sejauh ini kau tak terganti.
  Kau melesat menyusuri semestaku,bahagia yang dahulu pernah padam,kini kembali menyala,ketidak yakinan ku akan cinta berubah 360 derajat,kau berbeda dengan yang sebelumnya,aku mulai takut kehilangan,aku mulai ketergantungan,kau adalah candu,namun tak sepahit kopi,kau adalah kebutuhan,kau adalah tentram sekalipun kau bukan senja,kau menenangkan sekalipun kau bukan lautan,kau cinta,cinta yang terdefinisi dalam wujud visual.
  Kita sama sama mengecap pahit di masa silam,dan ku kira itu adalah sebuah modal yang cukup besar untuk kita kembali berfikir agar tak lagi mendulang pahit di masa mendatang,ya maksudku kita lebih serius,jika saja kita dihadiahi kebersamaan oleh kuasa.Kau tak perlu takut akan bayang bayang kecewa yang dulu pernah kau cicip,selagi bersamaku,aku berjanji! bahagia akan tetap berputar di porosmu.
  Kuharap kau berkenan mengizinkan pria sederhana ini mencintaimu,sekalipun harus bersaing dengan banyak pria diluar sana yang bisa menyuguhkan apapun mau mu.Izinkan pria yang punya sekantong kisah pahit di masa lalu ini sedikit berhayal,berhayal akan mendulang lebih banyak bahagia lagi bersamamu.Jika saja kau tak berkenan,tak akan jadi soal,aku tak akan memaksa kau memberi hal yang sama,seperti yang aku tengah lakukan,tapi setidaknya yakinkan aku bahwa pilihanmu berjuta juta kali lebih baik dari seorang "AKU".
  Aku sedang mengumpulkan keberanian untuk sekedar mengutarakan rasa,aku masih mempersiapkan diri untuk menghadapi kemungkinan terburuk yang bisa saja kau hadiahi,aku sedang memantaskan diri,selagi kau mempertimbangkan jawaban atas pernyataanku nanti,baik buruk nya aku mencoba rela,toh jika kita bersama kita akan tetap berakhir entah secara baik atau secara buruk.
  Baiknya kita dipisahkan oleh maut pada hubungan terbaik yaitu pernikahan,kita berakhir dengan nisan yang bersebelahan,sesekali anak kita berkunjung sekedar menabur bunga bersama sebait doa,dan yang buruk kita harus kandas saat repetisi repetisi kita tengah bertaburan mencari realita,aku akan mencoba tetap menerima situasi sekalipun melupakan tak secepat menjatuhkan hati.Bukan kah sebaik baik cinta akan tetap membawa kesedihan larut bersamanya.
  Biarkan pagi ini aku menikmati bingkai senyummu malam tadi lewat layar beku gadgetku,tak akan menenangkan rindu,setidaknya itu bisa mengalihkan rinduku yang mengemis ngemis temu pada kuasa,biarkan ku baca ulang history pesan semalam,setidaknya ini bisa membuat hatiku diam,dan tak lagi mengupat pada jarak yang tak juga mendekatkan walau hanya sejengkal saja.

   -Pagi itu,saat rindu ku meronta ronta meminta kita kembali beradu tatap-

 Pagi itu saat aku tengah mengais rindu rindu nan bertebaran,berjalan menyongsong fajar,awan hitam menjadi payung,kususuri lorong pagi bersama cemas yang mulai mendominasi,inci demi inci aku melangkah,tatapanku merambah semua arah,semua sisi.Hingga pada ujung lorong itu,tak ku temukan kau,Dimana kau?Apakah rindumu tengah berada pada dekapan lain (MASA LALU MU)?Atau rindumu tak setebal rinduku?

  -ku kira rindu adalah sebuah ketulusan,semoga rindumu tak hanya sebatas ucap,sebab apa? Jika aku adalah rumah dari rindumu nan tengah bertamu,ku harap kau tak seburuk ini,mengetuk pintu rumahku lantas masuk ke rumah lain nya,membiarkan pintu ku terbuka bersama penantian akan mu,yang tak tau kapan akan kesini,meski sekedar menutup pintu ini kembali-

      

MEMERDEKAKAN LUKA

 Bagaimana kabarmu setelah semua ini kita akhiri,apakah lebih baik atau justru lebih buruk?Perlahan lahan aku menanggalkan kenangan yang ter...